Dalam memperingati hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu Hari Santri, PBNU menginstruksikan kepada seluruh warga NU dan pengurus NU di berbagai tingkatan untuk menggelar 1 miliar shalawat nariyah dan upacara bendera.
Untuk pembacaan shalawat nariyah dilakukan pada Sabtu, 21 Oktober 2017/1 Shafar 1439 H. Adapun waktunya dilaksanakan pada pukul 19.30-22.30 WIB/WITA/WIT.
“Sedangkan upacara bendera dilaksanakan pada 22 Oktober 2017 pada pukul 09.00 WIB/WITA/WIT serentak di sekolah, madrasah, dan pondok pesantren di seluruh Indonesia,” jelas Kiai Said yang juga menjelaskan bahwa tema Hari Santri 2017 yaitu Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat resmi Nomor 1551/C.I.34/10/2017 tentang Instruksi Hari Santri 2017. Pembacaan shalawat nariyah sejumlah 1 miliar juga dilaksanakan pada peringatan hari santri 2016 lalu.
Sekretaris Jenderal PBNU HA. Helmy Faishal Zaini menjelaskan, kegiatan pembacaan 1 miliar shalawat nariyah ini dalam rangka pertama, mengharap berkah dan sekaligus memohon pertolongan kepada Allah agar bangsa Indonesia selamat dari ancaman apapun.
“Ini penting dilakukan agar kita tetap senantiasa hidup damai dan semoga negara ini menjadi apa yang disebut sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,” tutur pria kelahiran Cirebon ini.
Kedua, imbuhnya, dalam momentum pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah ini, PBNU ingin mengenang dan sekaligus mendoakan para pahlawan yang gugur dan tulus membela kedaulatan tanah air.
“Jasa mereka, utamanya para ulama, selain harus kita kenang, yang tidak kalah penting adalah harus kita teladani,” tegas Helmy.
EmoticonEmoticon